Selasa, 15 Maret 2022

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS TEKNOLOGI AUGMENTED REALITY UNTUK PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR

Abstract 

The purpose of this study is to develop an interactive multimedia based on augmented reality technology for science learning in elementary school, specifically for solar system introduction topic. The method used for this research was research and development (R&D). Instructional Design Model used for developing the interactive multimedia was MPI model. The study was conducted to the sixth grade students of SDN 06 Pontianak Kota who was in their second semester. The data for this researh was collected through direct observation, questionnaire, interview, documentary, and measurement technique. The collected data will be analysed using qualitative and quantitative methods. The results of the study shows that: 1) MPI model used as instructional design model for developing interactive multimedia, starting from identification stage, development, until formative evaluation stage has produced an instructional product in the form of interactive multimedia that is suitable for school learning activity; 2) implementation of interactive multimedia in the classroom is using a contextual learning model because the model is suitable to visualize and simulate most of abstract concepts; 3) the average score of student learning achievement before using interactive multimedia was 38% and categorized as "Failure", and after using interactive multimedia the students scored 84.4% or classified as "Excellent". Keywords: Interactive Multimedia, Augmented Reality, Science For Elementary School 


Sumber: Download PDF Complete


PENDAHULUAN 

Pembelajaran adalah proses interaksi yang terjadi antara guru, siswa, dan sumber belajar di dalam kelas atau lingkungan belajar lainnya, dalam rangka untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran. Dalam suatu proses pembelajaran, peran guru lebih dominan sebagai fasilitator, dimana guru memberikan fasilitas belajar kepada para siswa agar menjadi aktor utama dalam kegiatan pembelajaran. Salah satu interaksi yang terjadi dalam proses pembelajaran adalah interaksi peserta didik atau pendidik pada sumber belajar. Sumber belajar yang sangat penting dan tidak dapat ditinggalkan dalam kegiatan belajar mengajar dari sejak dahulu adalah buku teks, modul ajar, dan sejenisnya. Selain buku teks, sering kali digunakan media bantu dalam pembelajaran, yang berfungsi untuk memudahkan guru atau siswa dalam menyampaikan atau menerima isi pesan suatu pelajaran. Media bantu ini biasa disebut media pembelajaran. Multimedia interaktif merupakan salah satu sarana yang banyak digunakan sebagai media pembelajaran berbasis komputer.

Maharani (2016: 7) menyatakan bahwa, berdasarkan observasi di lapangan, sekolah menggunakan bahan ajar berupa buku paket dan LKPD yang tidak melatih peserta didik untuk berinkuiri ilmiah. LKPD yang digunakan hanya berisi rangkuman dari suatu materi pelajaran dalam satu semester dan tidak menekankan peserta didik untuk menyelesaikan permasalahan. Ramli (2016) menyatakan bahwa, dalam proses belajar mengajar biasanya guru lebih banyak mendikte atau mencatat materi pelajaran di papan tulis, bahkan tidak menggunakan media atau alat bantu pembelajaran pada saat mengajar, sementara murid hanya mencatat dan menghafal informasi yang diperoleh. Sementara itu, Hera (2014) menerangkan bahwa beberapa masalah pembelajaran yang dihadapi di dalam kelas diantaranya adalah guru hanya menggunakan metode ceramah dan siswa hanya sebagai pendengar sehingga pelajaran terasa kurang menarik yang mengakibatkan siswa menjadi jenuh dan kurang memperhatikan. Jadi, berdasarkan hasil penelitian diatas, dapat diketahui bahwa di era yang serba modern ini, pembelajaran di sekolah-sekolah sering kali masih ditemui pembelajaran yang sifatnya monologis, interaksi yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran hanya satu arah, yaitu dari guru ke siswa. Dialog yang terjadi antara siswa ke guru, siswa ke sumber belajar, dan sebaliknya minim terjadi.

            Pada kegiatan observasi yang peneliti lakukan, menunjukkan bahwa model awal pembelajaran yang diterapkan di SDN 06 Pontianak Kota masih bersifat konvensional, dimana dalam proses pembelajarannya metode ceramah sangat mendominasi. Siswa kurang berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran dan cenderung pasif. Disamping itu, berdasarkan hasil wawancara kepada guru, terlihat bahwa sesungguhnya guru maupun siswa membutuhkan media pembelajaran terutama dalam bentuk multimedia interaktif yang berbasiskan komputer, agar terwujud kegiatan pembelajaran yang interaktif, efektif dan efisien. Hasil dokumentasi terhadap nilai murni siswa juga menunjukkan bahwa pemerolehan belajar siswa masih di bawah KKM, yang berarti penyerapan materi dalam model pembelajaran yang terdahulu belumlah maksimal.