Senin, 10 Maret 2014

Cara Menggunakan USBasp-Programmer Di Linux

Untuk memprogram mikrokontroler (disini saya membahas Atmega 16/32/8535) di atas Sistem Operasi Windows mungkin kita sudah terbiasa dan dengan fasilitas-fasilitas yang sangat memudahkan para programmer. Namun, jika suatu saat kita harus melakukan pemrograman mikrokontroler di atas OS Linux, apa yang harus kita lakukan ?.
Pada tutorial kali ini saya akan berbagi pengalaman tentang cara melakukan pemrograman mikrokontroler Atmel di atas OS Linux. Disini peralatan yang saya gunakan adalah :
  • Trainer AVR V2.0 buatan KEI Electronic dengan uC Atmega 16A
  • USBasp-Programmer, dan
  • PC dengan OS Linux Ubuntu 13.10 Desktop Versi 64bit
Sebelumnya kita harus memiliki AVR toolchain terinstall pada OS Linux yang kita gunakan. Berdasarkan sumber dari link berikut : http://stab-iitb.org/wiki/AVR_on_Linux, kita membutuhkan 5 paket berikut untuk membuat AVR-GCC Toolchain :
gcc The actual C/C++ Compiler
binutils A collection of tools, including the assembler, linker and some other tools to manipulate the generated binary files.
libc-avr A subset of the standard C Library with some additional AVR specific functions. The libc-avr package also includes the AVR specific header files.
gdb The debugger. See the Debugging section for more information about this.
avrdude A Programm to download/upload/manipulate the ROM and EEPROM of an AVR MCU.

Jumat, 07 Maret 2014

Menggunakan WinAVR GCC (Atmega 16/32/8535)

Disini saya akan membuat program untuk mikrokontroler Atmega 16A. Saya menggunakan WinAVR GCC. Agar bisa menggunakan WinAVR GCC untuk membuat program mikrokontroler menggunakan bahasa C, maka sebelumnya anda harus menginstall :
  1. AVR Studio 4 (hanya menyediakan Assembler untuk memprogram mikrokontroler). Dapat di download di www.atmel.com.
  2. WinAVR GCC (setelah program ini diinstall secara otomatis akan terintegrasi dengan AVR Studio 4, kemudian bisa digunakan untuk menulis dan mengkompilasi program mikrokontroler menggunakan bahasa C)
Kita akan membuat sebuah contoh program untuk menghidupkan dan mematikan LED pada Port B dari mikrokontroler Atmega 16A. Berikut tahapan-tahapan yang harus dilakukan :

Rabu, 05 Maret 2014

Cara Mount Otomatis Partisi NTFS Di Fedora 18

Pada Fedora 18 maupun sebelumnya, partisi ntfs dari sebuah hardisk tidak secara otomatis dapat dikenali, lain halnya dengan distro Ubuntu yang secara otomatis bisa mengenali dan membaca partisi ntfs sehingga bisa di-mount kapan saja. Agar fedora dapat mengenali dan menggunakan partisi ntfs dari suatu hardisk, maka terlebih dahulu harus diinstall paket ntfs-3g. Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan yaitu :
  • Cek partisi hardisk yang ada :
[Rey@localhost ~]$ sudo fdisk -l
 
Disk /dev/sda: 500.1 GB, 500107862016 bytes, 976773168 sectors
Units = sectors of 1 * 512 = 512 bytes
Sector size (logical/physical): 512 bytes / 512 bytes
I/O size (minimum/optimal): 512 bytes / 512 bytes
Disk identifier: 0x744e1987
 
Device Boot Start End Blocks Id System
/dev/sda1 * 63 296961524 148480731 7 HPFS/NTFS/exFAT
/dev/sda2 296961586 593923049 148480732 f W95 Ext'd (LBA)
/dev/sda3 593924096 946180095 176128000 83 Linux
/dev/sda4 946180096 948228095 1024000 82 Linux swap / Solaris
/dev/sda5 296961588 593923049 148480731 7 HPFS/NTFS/exFAT
  • Dari hasil pengecekan diatas, terdapat 2 buah partisi ntfs, yaitu /dev/sda1 dan /dev/sda5, kedua partisi inilah yang nantinya akan kita mount secara otomatis.

Selasa, 04 Maret 2014

Membuat Aplikasi Untuk Menjalankan Perintah Linux Dengan Java

  • Disini saya menggunakan Compiler Eclipse Versi 3.8.1. Buat project baru melalui File → New → Java Project :
Project Name = runLinuxCmd
Location = /home/it/workspace (Default)
JRE = Use a project specific JRE → java-7-openjdk-amd64
Project Layout = Create separates folders for sources and class files
Kemudian klik Next → Finish.
  • Klik kanan pada folder src → New → Class :
Name : runLinuxCmd
Which method stubs would you like to : public static void main(String[] args)
Pilihan lainnya biarkan default.

Kemudian klik Finish.

Senin, 03 Maret 2014

Transfer Data dalam Jaringan Menggunakan Rsync

__________________________________


TERIMA KASIH TELAH BERKUNJUNG TEMAN !
SEBELUM MELANJUTKAN MEMBACA, TOLONG SUBSCRIBE KE CHANNEL YOUTUBE SAYA YA KAWAN.
CARANYA KLIK TOMBOL MERAH DIATAS.

____________________________________________________________________________________________________________________________________
________________________




Rsync adalah tool untuk melakukan transfer ataupun sinkronisasi baik berupa file maupun tree (struktur direktori + isinya) secara satu arah, baik transfer lokal (di PC yang sama) maupun remote (antar PC dalam jaringan). Fungsi rsync mirip dengan tools seperti scp, mv, cp, ftp client. Rsync biasanya digabungkan dengan SSH sebagai metode transfer remotenya, walaupun dapat juga diatur untuk menjadi daemon sehingga tidak memerlukan SSH. Untuk kasus-kasus tertentu rsync juga dapat digunakan menggantikan HTTP Client (seperti wget).

Kelebihan rsync :
  • Kecepatan : rsync dapat melakukan kompresi data saat mentransfer. Rsync lebih cepat dari FTP, karena dapat melakukan pipelining tidak seperti FTP yang boros koneksi TCP/IP untuk setiap file yang ditransfer. Ini semakin kentara untuk tree yang berisi file kecil-kecil yang jumlahnya banyak, dimana rsync dapat beberapa kali hingga belasan kali lebih cepat dibandingkan FTP maupun SCP.
  • Irit Bandtwith : jika di sisi penerima file yang ingin dikirimkan sudah ada, tapi belum tentu sama (misalnya lebih kecil atau lebih besar), maka rsync dapat melakukan serangkaian perbandingan checksum terhadap blok-blok dalam file di kedua sisi, untuk meminimalisir jumlah data yang harus ditransfer. Algoritma ini disebut Algoritma Rsync. Misalnya anda memiliki 2 buah versi file berukuran 500MB di dua tempat, dengan rsync mungkin hanya membutuhkan transfer data sebesar 50MB, 10MB atau bahkan di bawah itu, tergantung seberapa berbedanya file dari kedua sisi.
  • Fleksibel : Rsync tidak hanya bisa mentransfer file tunggal, tapi juga direktori beserta sub direktori dan beserta seluruh file yang berada di sana. Anda bisa memilih untuk menghapus file/direktori yang sudah tidak ada dari sisi pengirim tapi masih ada di sisi penerima, anda bisa memilih untuk juga mensinkronisasi metadata file seperti permission, owner, date created, ACL, dll. Rsync dapat menangani link simbolik, hardlink, device, dll. Dan ada banyak opsi lainnya.